Permintaan Maaf !

Pacaran?

Sesuatu yang memang enak dilakukan khususnya bagi kami kaum lelaki.Terutama yang mendamba kepuasaan sesaat dan kenikmatan yang semu.Nggak munafik,gue juga pernah pacaran.Hmm,5 kali

Pacaran memang enak,khususnya bagi kami kaum lelaki.Karena selain bisa melampiaskan hasrat terpendam.Pacaran juga memungkinkan kita untuk pegang-pegangan.Asik kan?

Belakangan ini gue jadi sering mikir.Kira-kira apa lagi tujuan,esensi,dan substansi dari pacaran selain "itu".Wanita menjadi satu-satunya pihak yang paling dirugikan didalam hubungan ini.Setidaknya itu yang muncul difikiran gue setelah beberapa buku yang gue baca tentang pacaran.

Tulisan ini bukan sekedar teori,tetapi didasarkan pengalaman dan kenyataan yang didapat penulis sendiri dan teman-teman sekitar.

Apa itu berarti pacaran itu salah?
Nggak! Nggak salah,cuma keliru!

Pertama-tama—bagi yang pertama kali pacaran—mungkin tidak ada niat lain dan tujuan lain selain saling ingin memiliki dan menyayangi.Wajah si doi yang mirip Nikita Willy membuat hati tergoda ingin memiliki dan mengasihi.
Tapi,apakah memang hanya sampai disini?

Apa yang menjamin kami,para kaum lelaki untuk tidak berbuat lebih dari ini? Mau bukti?!

Bulan pertama:

Apapun dibela untuk sang pujaan hati.Walaupun harus melawan papi-mami,itu urusan nanti.Yang penting kita hepi.Doi mau kemana,sang lelaki selalu menanti.Bukan dengan kuda sembrani seperti dalam cerita fiksi tetapi dengan mobil mewah sekelas Mercy atau motor sprot semisal Ducati.Tidak ada niat lain dan tujuan lain selain menyenangkan sang pujaan hati.Dalam tahap ini,dunia serasa milik berdua.Iya,cuma berdua

 Bulan keempat:

Nggak bisa dipungkiri atau dimanipulasi.Pada tahap ini,hati lebih ingin mendekati.Cubit-cubit manja dan colek-colek mesra menjadi hal yang biasa.Karena pertemuan yang intens dan rasa cinta yang begitu mendalam, membuat pertahanan lama-lama terbuka.Pertahanan parkir bus ala timnas U-23,sedikit demi sedikit bisa ditembus permainan tiki-taka ala Barca.

Bulan Keenam:

Ini pengalaman penulis dulu—tapi,bener itu dulu—pada tahap ini cubit-cubit manja dan  colek-colek mesra sudah tidak cukup lagi memuaskan dahaga cinta.Pertahanan diri yang sudah semakin melemah dan sholat shubuh yang dilakukan saat sholat Dhuha memudahkan pergerakan penyerang lawan memporak-porandakan pertahanan.Ditambah beberapa pemain cedera.Habislah sudah!
Satu tahun keatas:

Nah,ini dia! Pegang-pegang yang sudah jadi biasa membuat hal-hal yang lebih dari itu juga biasa.Rasa kagum sudah hilang.Rasa ingin melindungi sudah sirna.Rasa ingin menjaganya sudah raib.Tergerus pertemuan-pertemuan yang semakin intens dan kesempatan-kesempatan yang semakin lebar.Ditambah lagi,video SMP 4 yang sering dilihat.Membuat hati tergoda untuk mendekat.Membuat raga ini ingin berbuat.Kalau sudah seperti ini,semua terasa nikmat.Tujuan awal yang katanya cinta menjadi hasrat.Rasa ingin melindungi dan menjaganya berubah menjadi nafsu sesaat.

Seharusnya tidak ku jamah dirimu sebelum ayahmu yang berkumis baplang itu memberi restu.Seyogyanya tidak ku ajak dirinya menyimpang,padahal berkali-kali ku katakan sayang.

Anggap ini sebagai bentuk permintaan maaf atas perbuatan yang khilaf.Dulu,belum banyak ilmu yang menerangi.Belum banyak buku yang dijamahi.Hanya nafsu yang menguasai.

Kini,segalanya terang.Menjauhkan hati yang bimbang.Meneguhkan perasaan yang gamang.

Tetapi,belum tentu jadi jaminan semuanya tak akan terulang.Kala setan menghadang dan paras ayu berlalu-lalang.

Hanya satu harapan.

Tolong doakan,tolong doakan,dan tolong doakan semoga hati ini senantiasa ingat.Akan apa yang hendak diperbuat.Karena semuanya,segalanya,dan seluruhnya terus dilihat oleh Sang Maha Dekat.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips and Tricks Buat Jombloers

Pulang Kampung!

Ulat feat Kamen Rider