Pulang Kampung!
Gue terkadang
bingung sama orang-orang yang waktu mudik ke desanya masing-masing langsung
sibuk bikin status diberbagai sosial media:
”Aduh
sinyal bakalan susah nich..”.
“Walah bakalan nggak ada mal nih..”
“nggak ada air nich...” dan lain sebagainya.
Padahal—menurut
gue—semua “keterbatasan” itu merupakan
seni dari pulang ke kampung yang sesungguhnya.Saat pulang kampung,tentunya kita
mengharapkan sesuatu yang baru dan belum pernah kita rasakan di kota.Makanya
kalo ada orang yang kampungnya udah berubah jadi kota,nyari mall nggak susah,air
udah nggak dingin terus sinyal hape udah pada HDSP maka pulang kampungnya jadi kurang
menarik lagi.Karena “keterbatasan” itu
justru yang membuat pulang kampung semakin menarik.
Contohnya
gimana waktu itu,waktu gue dikampung,gue harus rebutan sama sapi buat minum.Gue
harus pake baju berlapis-lapis kayak tango biar anget dan bahkan ada disalah
satu rumah saudara gue disana,gue harus pipis di kandang kambing gara-gara
toiletnya itu misah sama rumahnya terlalu jauh.Itu toilet ada dibelakang rumah
yang di sekitarnya dikelilingin hutan bambu nan mistis.Gue nggak mau dong waktu
abis pipis,“senjata”gue ilang digondol jin klimis.Nggak sampe disitu aja,ada lagi gimana perjuangan
gue harus pergi ke acara kenduren
disalah satu dusun disana naik mobil brodol alias bak terbuka jam 9 malem di kaki gunung merapi yang
dinginnya full nggak setengah-setengah.Rasanya jangan tanya.Dingin menusuk hati
dan kalbu.Apalagi kalo pas lagi
jomblo.Tapi,justru itu yang bakal gue kangenin saat gue udah balik lagi ke
Jakarta.
Makanya
beruntunglah bagi kalian yang desanya masih begitu “primitif”.Karena itulah
sesungguhnya kenikmatan dari pulang kampung.Keasrian,keunikan,ketenangan ,dan
jauh dari kebisingan kota itulah yang bikin pulang kampung selalu
menarik—setidaknya bagi gue.
Tapi,ada juga
beberapa temen gue yang desanya udah berubah jadi kota.Salah satunya Kokom.Dia
tinggal disalah satu desa di Jawa Tengah yang sudah berubah jadi kota.Kendaraan
udah nggak asing lagi disana disaat kambing aja
masih jadi barang mewah dikampung gue.Gedung-gedung disana udah pada bagus
begitu juga rumah-rumahnya.Udaranya juga udah nggak begitu enak gara-gara asap
knalpot kendaraan merajalela dimana-dimana.
Rumah simbah nya Kokom aja udah dikeramik
bagus. Sebelah kanan rumahnya mall,kirinya stasiun,belakangnya sevel,depannya
bandara.Ada satu set televisi lengkap dengan parabolanya,jadi kalo simbahnya Kokom mau nonton Discovery channel ,Baywatch atau shownya
SNSD jadi gampang.Kamar mandinya kelas eropa.Lantainya pake batu marmer sama
dindingnya diukir relief khas zaman Renaisans
di Roma.Gue curiga simbahnya
Kokom saudara deket Julius Caesar dulu.Jambannya aja pake sensor dan punya
fitur cebok otomatis.
Kurang lebih
dua minggu didesa membuat gue banyak melihat fenomena-fenomena unik yang ada
didesa.Entah itu perayaan-perayaan agama atau adat istiadatnya.Tinggal disana
juga membuat gue merasakan dua hal: kagum dan benci.
Gue kagum karena
keseharian warga didesa yang begitu bersahaja.Ditengah kebersahajaan dan kesederhanaan,mereka
tetap semangat menjalani hidup dan pekerjaan mereka.Makanya penduduk desa itu
sehat-sehat.Nggak pernah gue denger kasus bunuh diri didesa.Berbeda kayak di
kota-kota maju yang tingkat bunuh dirinya tinggi.
Yang kedua
adalah benci.Kelamaan dikampung membuat gue teramat benci sama yang namanya koruptor.Karena
gini,disaat mereka sibuk memperkaya diri mereka,menimbun harta mereka,memperbagus
rumah mereka,memperbanyak mobil dan istri mereka kayak gini.
" ayo sayang kita foto dulu biar masuk gugel..!"
"pak..pak mobilnya salah.."
Masyarakat didesa-desa
yang katanya mereka bela,yang katanya mereka perjuangkan aspirasinya masih ada
dan bukan hanya masih tapi banyak yang lantai rumahnya aja dari tanah dan nggak punya MCK layak model gini.
atau kayak gini,
Kalo aja gue jadi Menteri Pertahanan Republik Indonesia.Pengen rasanya gue kirim para koruptor “berprestasi” itu buat studi banding ke Mesir.Buat jadi
bahan percobaan senjata-senjata saudara kita disana.Jadi,kalo ada AK-47,shotgun
atau RPG yang macet bisa di tes dulu ditembakin ke mereka.Kalo koruptornya koid berarti senjatanya layak
pakai.Gimana ide gue,mantap kan?
Yaudah deh
sekian dulu postingan kali ini.Sinetron tangan-tangan
mungil udah mulai.Gue mau nonton dulu.
salam,
Liam Hemsworth
Komentar
Posting Komentar