K-Pop vs K-Dut

13:14 siang
Depok,Jawa Barat

Kokom tersigap.Jantungnya dag dig dug kayak lagu Blink.Matanya merem-melek nggak karuan.Keringat dingin menetes dari pori-pori kulitnya.Matanya tajam.Dalam.Seakan ingin menerkam.Entah apa yang dilihat Kokom.Gue perhatikan matanya mengarah ke satu titik didepan.Nggak kedip.Pandangannya mengarah ke toko couple t-shirt,mug sama jaket-jaket baseball Korea yang ada tepat didepan dia.Beberapa saat kemudian gue baru paham.Dengan lembut nan romantis gue pegang bahu Kokom yang lebar kayak penggilesan.

“Kamu mau kaos itu ya?” Kokom nggak bereaksi.Matanya nanar melihat kedepan tanpa merhatiin gue sedikitpun.Air liurnya mulai menetes.

“Kom,kamu kok ditanyain diem aja? kamu mau yang.....” dengan satu gerakan jari,kokom menyuruh gue buat diem.Jari telunjuknya yang segede arem-arem tepat jatuh dibibir gue.Lalu dengan mata yang kayak anak kecil liat mainan ia menunjuk-nunjuk mug bergambar cowok bermata sipit yang dipajang di etalase kaca toko tersebut.

Sesaat kemudian ia berteriak histeris dengan sedikit meringis amis.

“Aaaaaarrgghhhh.....” Eh bukan

“Waaa..aaa.aaa......” sembari nari saman mata Kokom mengerjap-ngerjap.”Lee Teuk...Lee Teuk...Lee Teuk...Lee Teuk...ganteng banget si.Gue mau banget jadi pacar lo.Uuuoohh.....Lee Teuk......Saranghae...!”

Gue terdiam.Gue bengong.Bingung sama perubahan wajah Kokom yang tiba-tiba seperti itu.Gue nggak ngerti Lee Teuk itu siapa.Dilihat dari namanya aja udah aneh.Semua orang yang gue kenal ada “Lee” di namanya itu ya Jet Lee,Bruce Lee sama Lee mbat.Tapi Lee Teuk?

Siapa dia?
Apa dia saudara Bruce Lee? Atau mungkin adeknya Lin Dan?

Karena nggak mau ikutan pusing,akhirnya gue memilih pulang sendiri.Gue tinggalkan Kokom dalam keadaan mengejang di depan toko.Gue takut kalo kelamaan gue deket dia,gue bisa ketularan.




Kejadian diatas bukan rekayasa gue.Tapi emang benar-benar terjadi.Tentunya dengan sedikit pe-lebay-an disana-sini.Demam K-Pop saat ini merupakan salah satu demam yang paling banyak menjangkiti orang Indonesia terutama abg-abg sekolahan.Sesuai dengan riset mutakhir yang gue lakukan akhir-akhir ini,menunjukkan bahwa 11 dari 10 anak SMP tahu semua personel Super Junior.Dari profil,tanggal lahir,hobby masing-masing personel sampe ukuran kolor masing-masing personelnya aja tahu.Anak-anak muda negeri Ginseng itu kini tengah ‘menjajah’ Indonesia.Anak-anak Indonesia kini telah melupakan Gundala Manusia Petir,Unyil,lagu Potong Bebek Angsa,dan Balonku.Mereka akan bingung kalo kita tanya siapa pencipta lagu Si Komo atau lagu anak lainnya.Ke-Indonesian mereka telah hilang.Anak –anak ini lebih paham kalo lo tanya Siwon lahirnya dimana? Personel SuJu ada berapa orang? atau Siwon kalo buang hajat jongkok apa kayang?

Gue? Jelas gue nggak suka Super Junior.Sebagai lelaki tulen yang gagah nan macho gue lebih suka musik yang sedikit keras.Gue suka lagu-lagu yang di aransemen dengan musik yang menghentak.Melodi gitar yang rumit,permainan double pedal yang brutal dan sedikit...tabuhan gendang.

mukanya nggak jauh beda sama gue

Memang kalo dilihat,bangsa Korea sangat sukses “menginvasi” rakyat Indonesia—terutama yang ABG—dengan musik dan kebudayaannya.Mereka berhasil mengemas musik dan keseniannya dengan unik sehingga generasi muda kita tertarik.Hal itu mungkin prestasi bagi Korea tapi tidak bagi kita.Seharusnya kita juga bisa “menginvasi” balik Korea atau negara manapun dengan budaya-budaya kita.Biar nanti 5 atau 10 tahun lagi istilahnya kita ganti.Bukan remaja Indonesia yang ke korea-korean tapi remaja Korea bahkan dunia yang ke indonesia-indonesiaan.Kita buat gimana caranya budaya dan seni Indonesia bisa meng influence dunia.Sadis kan? Dengan ide secemerlang ini gue yakin dikit lagi presiden SBY bakal ngelantik gue jadi Menteri Pariwisata dan Kebudayaan.

Nah,oleh karena itu,kita butuh sesuatu yang beda,unik dan tentunya menggebrak buat meng influence mereka.Dan akhinya setelah perenungan yang cukup lama,gue dapet jawabannya,the one and only: dangdut!

Hah? Kenapa dangdut wan?

bang haji lagi berdoa sebelum tampil!

Jawabannya sederhana.Karena musik yang paling asoy,semlohe dan aselole ini cuma kita yang punya.Gue yakin dengan dentingan gitar yang merdu ditambah tiupan suling yang lembut dibalut tabuhan gendang yang asoy pasti bakal bikin Super Junior bubar ganti haluan bikin orkes.

Tugas kita sekarang adalah bagaimana mengemas dangdut agar bisa diterima di semua lapisan masyarakat dulu.Selama ini dangdut kan hanya dianggap musik kelas dua.Penikmatnya juga terbatas.Kita buat bagaimana caranya musik ini dapat diterima sampai kalangan atas.Mulai dari tukang kencur sampe direktur.Tukang doger sampe presiden.

Nah,salah satu caranya—menurut gue—adalah mengkolaborasi musik dangdut dengan musik-musik dari genre yang lain.Jadi menyentuh berbagai macam kalangan.Kita buat lagu dimana intronya musik rock di mix dengan pop koplo di tengah.Dibagian chorus kita selipkan dangdut dengan sedikit jazz.Lalu diakhir kita berikan sentuhan reggae sebagai pemanis.Nah,dengan begini akan tercipta lagu yang abstrak dan kayaknya berkualitas.Selain itu dengan adanya kolaborasi seperti ini akan semakin mempererat persatuan dan kesatuan musisi-musisi di Indonesia.Kalo konser juga bisa berangkat bareng.Penikmat rock,pop,jazz,dangdut,reggae,dan keroncong bakal berpegangan tangan dan joget bareng.Aselole kan?!


Musik dangdut-dangdut revolution ini  juga bisa dipakai para petinggi negara buat meredakan demo mahasiswa.Saat para pendemo udah bakar ban dan tensi demo memanas.Satpol PP bisa stel musik ini untuk menetralisir suasana.Lebih sip kalo pemerintah sudah menyiapkan beberapa biduan cantik buat nyanyi.Dijamin suasana akan lebih rileks dan cair.Semuanya nggak bakal jadi anarkis malah pada nyawer.

Nah,kalo udah gini,kita bakal lebih mudah menancapkan pengaruh musik dangdut-dangdut revolution bikinan Indonesia ini dikancah dunia.Gue yakin SNSD,Super Junior,2PM,Simple plan,One Direction bakal berhenti terus dagang gorengan gara-gara lagu mereka nggak laku lagi.Dan akan mulai bermunculan musisi-musisi dangdut-dangdut revolution yang akan menguasai dunia seperti Tiger’s Trio, Ting ting beautiful,Dewi Persik,Dewi Sanca,Dewi ular—buat yang Dewi sanca sama Dewi ular kalo bisa jangan sepanggung,takutnya berantem.Dan lain sebagainya.

Oleh karena itu,marilah dari sekarang kita kembangkan dangdut sebagai musik persatuan dan kesatuan bangsa.Kita kalahkan Korea dengan K-pop nya.Kita buat tandingan,K-dut alias Kudu Dangdut.


                                                     Salam,





                                                       Taecyon 2PM







Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips and Tricks Buat Jombloers

Pulang Kampung!

Ulat feat Kamen Rider