Al-Fatihah untuk Winta

          Dari air mukanya bisa gue perkirakan kalau beliau sudah menangis seharian penuh.Matanya sembab,wajahnya bingung,tatapannya kosong,gue tahu fikirannya udah nggak disana waktu beliau ngobrol sama gue dan temen-temen gue.Gue bisa merasakan bagaimana ia ingin menggantikan posisi anaknya kalau saja boleh,atau sekedar menemaninya andai saja ia mampu.

"kasian dia,baru menikah,masih muda,tolong dimaafin ya? tolong didoakan biar tenang disana.."

Tapi ibu itu tahu kalau itu mustahil.Tak mungkin.

           Hari Jum'at lalu tanggal 15 Juni 2012 gue mendapatkan pelajaran yang nggak diajarkan di kurikulum sekolah manapun atau di mata kuliah Fakultas apapun.Yaitu pelajaran tentang : kematian.
Umur seseorang,jodoh, dan rezeki merupakan persoalan-persoalan yang ada diluar kemampuan kita sebagai manusia.Sudah ada Megaserver yang bernama Lauhul Mahfudz yang mencetak semua ketentuan-ketentuan tersebut.Dari mulai siapa jodoh kita,rezeki,sampai detail tanggal,hari,bulan,jam,menit,bahkan detik hilangnya ruh dari badan ini.Siapa bilang orang yang umurnya 60 tahun keatas ajalnya sudah dekat? Atau siapa yang berani bilang kalau pemuda-pemudi gagah dan cantik umur 20an,30an,atau bahkan remaja umur belasan ajalnya masih jauh? Tak ada satupun manusia yang tahu tinggal berapa lama lagi umurnya didunia?atau siapa jodohnya? sebesar apa rezekinya? Kita juga tak harus berfikir tentang berapa lama lagi kita hidup? atau berapa banyak rezeki yang sudah dituliskan Allah SWT untuk kita? Kita hanya wajib berusaha dan berikhtiar. Berusaha apa? Ya,berusaha mengisi 'sisa' hidup ini dengan hal-hal yang positif ,mendekatkan sekaligus menyadarkan diri kita kalau kita semua bakal pulang. Pulang ke kampung yang kekal.

           Winta Pramodia Maharani telah mengajarkan gue dan kita semua untuk bisa 'siap' akan kembalinya kita ke Allah SWT. Winta Pramodia Maharani mengajarkan gue untuk lebih menghargai waktu yang udah sering gue sia-siakan. Winta Pramodia Maharani mengingatkan gue untuk sadar kalau hidup ini nggak selama yang kita mau dan inginkan.Winta Pramodia Maharani mengajarkan gue tentang adanya kehidupan.Ya,kehidupan setelah kehidupan.

           Mungkin tak ada lagi yang dibutuhkan lagi seseorang yang telah berpulang ke pangkuan Penciptanya selain doa yang ikhlas.Gue mengajak teman-teman yang membaca tulisan ini,khusunya teman-teman SMAN 42 Jakarta untuk menghadiahkan sebuah Al-Fatihah untuk almarhumah Winta Pramodia Maharani.Sebuah doa untuk perempuan yang diakhir hayatnya masih dalam keadaan suci karena akan sholat. Sebuah doa yang akan melancarkannya menemui Penciptanya. Allah SWT.

Al-Fatihah...
Aamin..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips and Tricks Buat Jombloers

Pulang Kampung!

Ulat feat Kamen Rider